Gemuruh
sorak sorai sudah terdengar dari kejauhan. Bak semut menemukan sebongkah gula,
mereka berkumpul di sekitar arena berbentuk lingkaran demi melihat sang
jagoan bertarung. Tidak lagi khawatir akan virus yang sedang meradang di bumi,
mereka terus mengeluh-eluhkan sang jagoan demi memuaskan hobi. Akhir pekan
tidak lagi hanya ditunggu oleh para muda-mudi tetapi juga bagi pekerja dengan
kantong tembal yang siap mempertaruhkan hartanya untuk sebuah hobi.
Ya,
sabung ayam memang sudah tidak asing di telinga dan aktivitasnya masih ada di
sekitar kita. Namun sabung ayam sebenarnya adalah perjudian yang masih
berstatus illegal di Indonesia. Meski demikian, banyak orang menganggap
aktivitas tersebut menjadi salah satu hobi yang menghasilkan banyak keuntungan.
Hobi
dan salah satu sumber ekonomi menjadi alasannya melakukan aktivitas sabung ayam. Pandemi yang
terjadi pada tahun 2020 saat ini juga tidak mematahkan semangatnya untuk
menjalani hobi yang ia tekuni selama kurang lebih 4 tahun. Meski pemerintah
telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, nyatanya saat
kami mewawancarainya pada tanggal 26 Juni lalu, ia mengatakan bahwa baru 2
minggu lalu ia pergi untuk memuaskan hobinya tersebut.
Menjadi
seorang kepala rumah tangga dan seorang bapak yang memiliki dua orang anak
seperti memiliki power untuk melakukan apa pun yang ia sukai, termasuk
hobi yang dapat memasukannya ke dalam lubung hitam. Di tambah adanya sang pelindung masyarakat yang siap
melindungi rakyatnya tanpa pandang bulu. Ya, pelindung yang senantiasa memberi
tau kapan akan melaksanakan penggerebekan kepada “penghobi” sabung ayam dan
memastikan mereka mempersiapkan diri sebelum hari penggerebekan.
Kami sempat bertanya, jika kegiatan sabung ayam dilarang
apakah kegitan tersebut berhenti? Jawaban yang kami dengar cukup membuat kami
berpikir bahwa aktivitas ini memang sudah mendarah daging. “ Ya biasanya si kalau ada larangan atau tempat tarung
lagi ga aman gitu ya ada jadwal penggerebekan, ya kita tarungnya dari rumah ke
rumah aja sesama pecinta ayam bangkok, “ ungkap MY.
Walaupun mengadakan pertarungan dari rumah ke rumah, MY
mengatakan bahwa terdapat beberapa prosedur yang terlebih dahulu harus
dilakukan, yaitu mereka melakukan
perjanjian terlebih dahulu seperti kapan dan dimana akan melakukan kegiatan
sabung ayam ini. Selanjutnya, “petarung” bertemu sudah sama – sama siap, diukur
dan ditimbang untuk memastikan “petarung” memiliki bobot dan kualitas yang
serupa. Jika semua sesuai, para pemilik “petarung” ini siap memasang harga yang
fantastis untuk satu kali pertarungan yang memiliki durasi satu ronde 15 menit.
Hal ini dapat kami konfirmasi karena selain menemukan
tumpukan kandang yang berisikan bibit dan juga “petarung” ahli, di rumahnya
juga terlihat sebuah arena tarung yang tampaknya seperti terbuat dari karet
berwarana hitam yang berbentuk melingkar. Kondisi ini hampir serupa dengan arena
tarung di kalangan tempat biasa narasumber kami kunjungi. Ini dipergunakan olehnya untuk melatih para
“petarung” dan sesekali melakukan aktivitas sabung ayam bersama teman –
temannya yang lain.
Pergerakan “penghobi” sabung ayam memang terlihat cukup
cerdas karena mereka tidak hanya bermain dalam satu arena, sehingga sulit di
prediksi. Mereka biasa mencoba berbagai arena yang sekiranya dapat ditaklukan
oleh “petarung”nya. Narasumber kami bercerita jika di Bekasi saja banyak sekali
arena yang dapat digunakan untuk menyalurkan hobinya itu dan tentunya dengan
tingkat yang berbeda – beda, tergantung berapa dana yang siap disuguhkan untuk
melakukan sabung ayam.
Ia juga menjelaskan tingkatan tertinggi arena sabung ayam
adalah saat pemilik “petarung” diundang, biasanya mereka dengan suka rela
menggelontarkan dana hingga ratusan juta rupiah untuk aktivitas sabung ayam
yang mereka sebut sebagai hobi ini. Namun narasumber kami mengaku tidak pernah
menyerahkan uang lebih dari 5.5 juta rupiah untuk hobinya tersebut.
Tiga hari kedepan setelah bernegosiasi dengan MY,
akhirnya ia pun sepakat untuk membawa kami ke tempat perjudian sabung ayam yang
sering ia datangkan. Lokasi tersebut berjarak kurang lebih 20 kilometer dari
rumah MY, dengan mengendarai sepeda motor kami pun menerjang jalan yang cukup
sempit dan berliku hal ini terjadi karena lokasi perjudian sabung ayam tersebut
berada diperkampungan padat penduduk yang berada disalah satu daerah Bekasi.
Setelah melakukan perjalanan selama kurang lebih setengah
jam, akhirnya kami dan MY tiba dilokasi. Sesampainya dilokasi kami pun tidak
serta merta langsung dihadapkan oleh tempat sabung ayam tersebut, tetapi kami
masih harus menempuh perjalanan kaki untuk dapat menuju lokasi lebih dalam
tempat sabung ayam tersebut.
Disebuah lapangan yang cukup luas dan masih dapat
dikatakan cukup asri, akhirnya tibalah kami disebuah tempat yang sangat ramai,
dan dikerumuni banyak orang. Tidak hanya ramai keadaan disana pun sangat bising
terdengar ditelinga, suara bising itu pun sudah jelas terdengar dari
sekerumunan orang yang berteriak “ ayo hajar hajar “ sebuah kalimat yang diutarakan untuk
memberikan dukungan kepada dua ekor ayam yang sedang bertarung .
Dengan penuh rasa penasaran kami yang masih didampingi
oleh MY pun akhirnya menghampiri kerumunan tersebut, dan benar saja seketika seluruh
mata pun tertuju kepada kami, mereka dalam jumlah yang sangat banyak melirik
kami dengan mata yang penuh rasa khawatir
serta penasaran dan ya mereka menganggap kami sebagai seorang intel yang sedang
menyamar.
Walaupun melirik dengan penuh rasa khawatir serta
menganggap kami seperti seorang intel yang sedang menyamar, tetapi rasanya hal
tersebut tidak mematahkan semangat mereka untuk tetap melanjutkan pertarungan
tersebut bahkan setiap menit yang dilalui pun ada saja bertambahnya jumlah
orang yang datang untuk ikut bergabung menyaksikan sabung ayam tersebut.
Sejenak kami terdiam dan mengamati lokasi sabung ayam
tersebut, ternyata tidak hanya ramai oleh banyaknya orang yang datang untuk
menyaksikan pertarungan tersebut, tetapi terdapat juga beberapa pedagang yang
mencari keuntungan dibalik ramainya situasi tersebut.
Setelah mengamati lokasi sabung ayam tersebut, MY mengajak kami untuk berbincang dan meminta izin untuk mengambil gambar di lokasi tersebut kepada AP, AP merupakan panitia yang menyelenggarakan pertarungan sabung ayam dihari itu. Setelah cukup lama bernegosiasi, ternyata kami tidak mendapatkan izin untuk mengambil gambar di lokasi, dikarenakan situasi tersebut sangat melanggar aturan pemerintah, “ Ya kalau untuk ambil gambar ya jangan, inikan sampai saja melanggar hukum ni pada ramai-ramai berkumpul disaat ajuran pemerintah untuk PSBB, jaga jarak tetapi malah ramai kan , jadi jangan deh, “ ungkap AP.
Walaupun tidak mendapatkan izin untuk mengambil gambar,
tetapi kami masih bisa mendapatkan sedikit infromasi dari AP terkait kegiatan
sabung ayam tersebut. Salah satunya yaitu saat ditanya apakah warga sekitar
tidak merasa terganggu dengan adanya kegiatan sabung ayam tersebut, AP
mengatakan bahwa kegiatan sabung ayam tersebut dapat memberikan pendapatan
kepada warga sekitar, “ kalau merasa terganggu ya engga, kan mereka juga ada
dagang disini, tuh jualan aqua terus ada yang jadi tukang parkir, jadi ya tidak
menganggu karena dimana ada perjudian disitulah ekonomi meningkat, “ ungkap AP.
Keterbatasan informasi yang kami dapatkan dari AP ini dikarenakan
AP selalu saja mengelak ketika kami ajukan berbagai pertanyaan terkait dengan
kegiatan sabung ayam tersebut, ia selalu mengatakan bahwa informasi yang kami
dapatkan dari MY sudah cukup jelas dan akan sama seperti yang ia katakan
nantinya jika kita mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya.
Dengan rasa tidak puas dan adanya keinginan untuk
melengkapi data investigasi sabung ayam ini, akhirnya kami memberanikan diri untuk
mengambil video terkait dengan situsi sabung ayam tersebut secara diam-diam, dengan
menggunakan kamera tersembunyi yang dengan sengaja kami letakkan disalah satu
jaket milik tim kami. Rasa takut serta gemetar saat mengambil video secara diam-diam
itu menghampiri kami, karena ini merupakan pertama kalinya kami melakukan
kegiatan investigasi sampai kami berpikir bahwa kehidupan kami akan berakhir
ditempat ini jika nantinya kami ketahuan mengambil video secara diam-diam.
Tetapi keberanian kami mengalahkan rasa takut dan gemetar
itu dan akhirnya kami mendapatkan beberapa video walaupun dengan durasi yang
sangat terbatas. Setelah selesai mengambil video secara diam-diam, kami pun
mengakhiri penelusuran kami di lokasi sabung ayam tersebut dan memutuskan untuk
kembali pulang dan melanjutkan kegiatan lain di keesokan harinya.
Menemukan adanya informasi yang mengungkapkan bahwa
faktor utama yang sebagian besar orang yang berkecimpung dalam perjudian sabung
ayam ini adalah masalah ekonomi, kami pun mewawancarai salah satu ahli sosiolog Rifqi Hasibuan terkait dengan
fenomena sabung ayam yang marak terjadi di masyarakat, karena dari beberapa
data yang kami temukan para masyarakat mengaku berkecimpung dalam perjudian
sabung ayam tersebut dikarenakan adanya faktor perekonomian.
Rifqi mengatakan jika memang faktor perekonomian
menjadi hal yang utama, tetapi yang harus diperhatikan juga itu adalah pengaruh
pada anak-anak sekitar dengan adanya kegiatan perjudian sabung ayam tersebut, “
kegiatan sabung ayam itu kan terjadi ditempat umum kan ya, didaerah pemukiman
dimana setiap orang bisa lihat, bisa lewat, bisa terpengaruh nah ya menurut
saya yang paling buruk itu terhadap perkembangan anak-anak karena kan anak
faktor psikologis faktor sosiologisnya belum dewasa, jadi setiap melihat
sesuatu itu cenderung ingin mengikuti. Melihat orang adu ayam ingin ikut, melihat
orang taruhan duit ingin ikut, jadi ya itu menjadi hal yang buruk untuk faktor
perkembangan anak , “ ungkap Rifqi.
Untuk menghindari adanya faktor yang
mempengaruhi perkembangan anak terkait dengan perjudian sabung ayam tersebut,
Rifqi mengatakan bahwa dapat diambilnya jalan tengah berupa adanya
aturan-aturan yang melembagakan praktek-praktek itu tetapi disertai dengan
syarat yang ketat seperti diadakannya tempat yang khusus untuk perjudian tetapi
dengan dibatasi secara ketat, dan harus dipastikan tidak ada anak-anak yang
mendekati daerah diadakannya perjudian sabung ayam tersebut serta dijauhkan
dari pemukiman padat penduduk.
Untuk memperluas sudut pandang kami mengenai perjudian
sabung ayam secara hukum, ditanggal 7 Juli 2020 kami pun mengunjungi Kapolsek
Bekasi Timur untuk meminta keterangan kepada Kapolsek setempat terkait dengan
perjudian sabung ayam yang masih banyak dilakukan didaerah Bekasi. Kami
mewawancarai Kompol Sutoyo yang menjabat sebagai ketua Kapolsek Bekasi Timur ,
beliau mengatakan memang pada saat keadaan pandemi seperti ini belum lama masih
ditemukannya kegiatan sabung ayam dibeberapa lokasi didaerah bekasi, “ kebetulan
kemarin diwilayah kami itu ada perjudian sabung ayam di tiga lokasi yang sudah
kita tangkap dan kita proses, lokasi sabung
ayam tersebut berada di Yayasan
Galuh , Duren Jaya sama di
Margahayu, “ ungkap Kompol Sutoyo.
Sutoyo mengatakan bahwa ketika diadakannya patroli untuk
melakukan penggerebekan dilokasi sabung ayam, selalu saja ketika petugas datang
para pelaku perjudian sabung ayam tersebut sudah kabur terlebih dahulu. Hal ini
dikarenakan mayoritas tempat
sabung ayam itu terletak diperkampungan yang memiliki gang-gang sempit,
jarak antara berhentinya mobil kepolisian menuju lokasi sangatlah dekat jadi sangat mudah untuk terdengar suara mobil
tersebut oleh para pelaku. Akhirnya kepolisian pun seringkali hanya mengamankan
beberapa barang yang digunakan saat bertarung serta berbagai ayam yang
tertinggal di lokasi tersebut.
Terkait dengan hukuman yang diterima oleh para
pelaku perjudian sabung ayam ini diatur dalam undang-undang pasal 303 KUHP
dengan ancaman paling lama 10 tahun penjara.
Saat ditanya jika adanya keterlibatan polisi
dalam perjudian sabung ayam tersebut, Sutoyo mengatakan bahwa dipastikan
anggota polisi tersebut akan mendapatkan proses hukum sesuai dengan yang
berlaku, “ siapapun yang melanggar hukum itu harus diproses sesuai dengan hukum
yang berlaku, kalau itu memang anggota polisi satu sisi pidana umumnya dia
kena, satu sisi pidana dari kepolisian tentang kedisiplinan dia kena jadi kasus
itu akan maju ,” ungkap Sutoyo.
Kapolsek bekasi timur mengharapkan dan melakukan
berbagai upaya agar kegiatan perjudian sabung ayam yang masih marak terjadi di
Bekasi ini dapat terkurangi serta tidak ada lagi yang melakukan perjudian
tersebut karena hal ini sangat melanggar hukum yang berlaku seperti menganggu
kenyamanan warga setempat yang dijadikan lokasi perjudian sabung ayam. Para
warga setempat pun dapat memberikan infromasi berupa aduan bilamana menemukan
lokasi-lokasi perjudian sabung ayam dengan segera menghubungi pihak Kapolsek
setempat.
Perjudian dalam bentuk apapun memang tidak bisa dibenarkan,
Apalagi jika dijadikan alasan untuk sebuah hobi,
Dan ya, Hobi memang diperbolehkan,
Tapi jangan sampai, hobi mencelakai anda.
Komentar
Posting Komentar