Langsung ke konten utama

Spotlight (2015) – Praktik Jurnalisme Investigasi

Diangkat berdasarkan kisah nyata, film Spotlight berkisah tentang sekelompok jurnalis di surat kabar The Bosten Globe. Kelompok beranggotakan 4 (empat) orang ini memang selalu ditugaskan untuk menyelidiki satu kasus tertentu yang akan ditayangkan secara khusus oleh koran tersebut.

Pada tahun 2001, Marty Baron, editor baru di The Boston Globe bertemu dengan Walter Robinson (Robby), kepala editor Spotlight. Baron meminta Robby dan tim Spotlight untuk menyelidiki sebuah kolom yang memuat tentang seorang pengacara lokal bernama Mitchell Garabedian.

Dalam kolom berita tersebut, Garabedian mengatakan bahwa Kardinal Law (pemimpin keuskupan di Boston kala itu) mengetahui bahwa salah satu Pastornya melecehkan seorang anak dan tidak melakukan apapun. Atas permintaan Baron, Spotlight kemudian menyelidiki lebih dalam kisah tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh pastor gereja terhadap anak-anak baik perempuan maupun laki-laki. Semua pekerjaan saat itu ditinggalkan demi kisah ini. Dan penyelidikan pun dimulai oleh Michael Rezendes, Sacha Pfeiffer dan Matt Caroll.

Dipimpin oleh Editor Walter Robby Robinson, tim Spotlight melakukan tugasnya mencari fakta-fakta kebenaran tentang terjadinya skandal tersebut dan mencoba untuk membuka segel dokumen yang sensitif yang selama beberapa dekade ini ditutupi oleh pihak Gereja Katolik. Selama penyelidikan berlangsung, mereka harus menghadap managing editor, Ben Bradlee Jr, untuk uptade tentang penyelidikan dan apa saja yang perlu dilakukan.


Dalam kemasan cerita yang dibuat, film Spotlight ini menggambarkan banyak sekali hal-hal mengenai sebuah cara seorang jurnalis bekerja, terutama dalam menangani sebuah kasus Investigasi. Sebuah jurnalisme investigasi tidak mudah untuk dilakukan dengan baik oleh para wartawan, banyak sebuah rintangan maupun hal-hal yang akan terjadi diluar dugaan para jurnalis tersebut.

Seperti bagaimana cara maupun taktik tim Spotlight dalam proses pengungkapkan skandal pelecehan seksual yang dilakukan oleh pastor gereja katolik, sebelum mengungkap lebih jauh mengenai skandal tersebut tim spotlight terlebih dahulu memahami kasus tersebut karena kasus pelecehan seksual tersebut sudah terjadi sejak lama.

Setelah memahami secara detail mengenai kasus tersebut, pencariin data serta bukti-bukti pun dimulai. Pembagian tim dalam memecahkan sebuah liputan investigasi sangatlah penting, dikarenakan akan banyak sekali tempat-tempat yang didatangkan dimana tempat tersebutlah mempunyai banyak fakta mengenai kasus tersebut. seperti dalam film Spotlight, tim mereka terdiri atas 4 (empat) orang yang dimana masing-masing dari mereka berkerja sama untuk berbagi tugas, ada yang mendatangi serta mewawancarai para korban, pencari fakta-fakta ditempat lain yang masih berkaitan dengan kasus tersebut, serta mencari dokumen-dokumen yang dapat mengungkap fakta dari adanya kasus tersebut. 


Dalam film ini, banyak sekali scene-scene yang menampilkan wawancara dengan korban pelecehan. Dalam dunia jurnalisme investigasi kegiatan itu desebut wawancara investigasi, setiap melakukan wawancara para jurnalis investigasi harus menjaga dengan baik identitas para korban, serta membuat korban merasa nyaman ketika sedang dimintai sebuah data mengenai kasus yang menimpa mereka.

Hal tersebut dapat dicontoh dari tim Spotlight dimana mereka pintar dalam menyakinkan para korban untuk dapat bercerita mengenai kejadian yang mereka alami, karena hal tersebut tidaklah mudah untuk para korban yang memiliki ketraumaan mendalam yang dirasakan oleh mereka.

Dalam film Spotlight juga banyak adegan-adegang yang menggambarkan 9 elemen-elemen  jurnalisme yaitu, diceritakan bagaimana tim Spotlight berusaha mencari dan mengungkap fakta-fakta tersembunyi walaupun fakta tersebut dapat menjadi sebuah kontroversi bagi yang membaca hasil laporan investigasi tersebut, elemen selanjutnya adalah jurnalis harus menjaga independensi dari objek liputannya. 

Dalam melakukan suatu peliputan wartawan harus benar-benar independen dan objektif. Dalam film Spotlight juga digambarkan bahwa para jurnalis investigas mendapat banyak tekanan dari berbagai pihak untuk penghentikan investigas tersebut, tetapi tim Spotlight tidak pernah menyerah dan terus melakukan investigasi secara mendalam. Elemen berikutnya adalah jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proposional. Wartawan tidak hanya menerima fakta yang mudah diraih, dalam film Spotlight data yang telah didapatkan oleh tim tidak didapatkan secara langsung dan diberitakan pada saat itu juga,tetapi menjadi bahan investigasi lebih lanjut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Panti Jompo di Indonesia, Mulai dari yang Biasa Hingga Mewah

Foto: Unsplash/ Zahra Amiri Belakangan, media sosial tengah diramaikan oleh sejumlah pro dan kontra mengenai keputusan seorang anak yang menitipkan orang tua ke panti jompo saat memasuki usia lanjut. Hal tersebut berasal dari kisah Trimah, seorang ibu lansia asal Magelang yang dititipkan oleh ketiga anaknya di Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, Jawa Timur.  Trimah dititipkan oleh ketiga anaknya tersebut di Griya Lansia Husnul Khatimah, karena alasan kesibukan yang membuat anak-anaknya tidak mampu mengurus sang ibu.  Kisah yang dialami oleh Trimah ini, tentu mengundang sejumlah komentar dari para masyarakat. Banyak masyarakat yang merasa prihatin dengan nasib yang dialami oleh Trimah, dan ada juga sebagian masyarakat yang berpendapat jika menitipkan orang tua di panti jompo tersebut bukan merupakan sesuatu yang buruk. Terlepas dari apa yang dialami oleh Trimah, setiap anak tentu memiliki alasannya masing-masing ketika harus memutuskan untuk menitipkan orang tuanya tersebut d...

Tanaman Hias yang Tahan Banting di Musim Hujan

Foto: Unsplash/Annie Spratt Belakangan, musim hujan sudah mulai tiba. Teruntuk Blogfriends yang baru saja ingin memulai hobi merawat tanaman hias, alangkah baiknya jika memilih tanaman hias yang aman ketika diterpa hujan. Hal ini bertujuan agar dapat mempermudah dalam proses perawatan tanaman hias tersebut. Sebab, tanaman hias yang tahan banting diterpa hujan tidak memerlukan proses perawatan yang tergolong sulit. Tidak hanya itu, Blogfriends juga tidak perlu repot-repot untuk memindahkan pot tanaman hias yang berada di luar halaman rumah ketika diterpa hujan secara tiba-tiba. Tanaman hias itu akan baik-baik saja dan aman berada di luar halaman. Nah, kira-kira tanaman hias apa saja yang cocok untuk dirawat dan ditanam saat musim hujan? Melansir The Spruce , berikut tanaman yang tahan banting di musim hujan. 1. Kuping gajah Kuping gajah atau anthurium dorayaki merupakan tanaman hias yang memiliki daun berwarna hijau dan besar menyerupai telinga gajah.Tanaman hias satu ini, sangat senang...